Thursday, October 11, 2007

1 year ago part-3

Rabu, 11 October 2006
 Hari ini aku bangun pas jam orang melakukan “sahur”, aku nyalain dispenser untuk memanaskan air dan buat wedang “sariwangi” karena masih ngantuk aku tidur lagi. Ternyata aku jadi bangun kesiangan jam 9an baru melek. Ada yang aneh rasanya waktu bangun karena pinggang kananku sakit dan perut bagian kanan rasanya seperti kram, dipakai berkatifitas apapun atau dalam posisi apapun tetap sakit jadi bingung aku. Pagi ini aku beli maem di Warung Miroso deket Tyfountex dan waktu sedang makan aku ga kuat menahan rasa sakit jadi maem sambil “pringisan” nahan sakit dan walahhhhh………. aku jadi muntah dan karena spontan jadi muntahnya di piring yang aku pakai makan tadi untung dah selesai makan dan ga ada orang di meja itu idih tengsin berat. Orang-orang mengira aku mau melahirkan padahal HPLku 13 Desember.
Sampai di kost eh aku bingung mau ngapain en aku sempat tanya mbak Rosi tetanggaku seperti apa rasanya kalo mau melahirkan tapi kesimpulannya ini bukan gejala mau melahirkan mungkin kecapean aja , jadi aku telpon Susi  temen kostku di PAREANOM dulu buat nganter aku ke colomadu buat pijat karen aga ada duit gue pinjem Susi dulu he eh he thanks yo tante Susex.
Aku ke colomadu cari alamat bu Wito. Katanya dia mbok bon SD Malangjiwan, setelah kesana kemari nanya akhirnya ketemu juga di SD Malangjiwan II. Tampangnya agak sangar tapi tenyata orangnya lembut dan baik hati. Dia mulai mengoleskan minyak dan mengurut perutku sambil ngobrol, dia bilang “melorot” banyak jadinya seperti terjepit (istilahnya umumnya “masuk panggul”) wehh enak rasanya dipijitin semua badanku, dan rasanya puenak bangettt….. I feel better, ringan dan powerfull, makasih ya buuuu I can do my activities again.
Bu Wito banyak berbagi pengalaman tentang menolong orang yang mau melahirkan sampai dia pernah di bawa ke Rumah Sakit bersalin karena ada bayi yang posisinya sungsang dan harus diputer supaya ga jadi “OP”. Karena asyik ngobrol sambil nunggu jemputan aku jadi melupakan sesuatu, ke kek kekek eh aku tadi lupa bayar fres tea he he he, besok ya buuuuu uangnya saya tadi lupa (ah jadi maluuuu).

Malem di kost mati lampu daripada manyun sendirian jadi aku ke warnet wae cari info lebih banyak tentang seputar kehamilan dan persalinan.
Aku mampir ke Sumber untuk menemui Mbah Uyut, simbah memberi aku beras dan uang untuk membuat “bancakan” kecil buat “si jabang bayi” yang kata bu Wito baiknya dibancaki “Sabtu Wage” besok.
Tengah malam aku menyalakan lilin dan duduk memandang nyala lilin untuk mencapai  suasana kontemplasi. Melalui biji-biji Rosario aku mendaraskan doa Novena. Aku meletakkan bebanku dan berusaha untuk “seleh”. Aku memadahkan SYUKUR KEPADAMU TUHAN karena Yesus telah membuka mata hatiku sehingga aku jadi lebih peka dalam merasakan kebaikan orang disekitarku. Ada saatnya aku merasa hopeless tapi aku selalu mengingat ini adalah perjuanganku untuk si kecil, walaupun aku harus bekerja di dua tempat dan harus bekerja sampai malam dan bahkan pernah sampai pagi agar bisa survive. Aku memohon pendampingan Sang Bunda dalam kondisi kehamilanku ini agar lahir dan batinku kuat. Tuhan telah membuka mataku untuk melihat dengan lebih bijaksana. Aku jadi lebih bersemangat untuk berdoa tengah malam demi “spirit” menghadapi masa persalinanku.

2 comments:

  1. Kamu memang wanita kuat ..Pep..tetep semangat demi Arka .Jangan lupa selalu berdoa ya..:)

    ReplyDelete
  2. Thank you mbak, iya neh sari dulu gue tetep aja semboyan ala Sancai "SEMANGAT"

    ReplyDelete