Saturday, July 20, 2013

Insiden MELINDA si WARIA

Gara gara insiden penangkapan waria bernama MELINDA tadi pagi dini hari sekitar jan 02.15 di parkiran SOLONET depan kantor saya, jadi ga bisa tidur nyenyak.

Banyak suara dan motor wira-wiri bikin kegi. Saya terbangun karena suara berisik di parkiran mendengar ada suara waria ditanya oleh seseorang dan waria itu merengek hampir menangis, namun saat saya keluar tidak ada lagi si waria itu entah dibawa kemana dia, yang saya lihat hanya segerombolan laki-laki tapi tanpa pakaian dinas sedang berkumpul di area parkiran sambil mengamati motor-motor yang banyak di parkir.


Dengan wajah ngantuk dan agak jutek saya berdiri di depan pintu kantor mengamati mereka, sebagai sinyal saya merasa ternganggu dengan mereka. Anehnya dari bentuk fisik saya tidak yakin semua adalah petugas kepolisian dan kalo mereka aparat yang sering patroli seharusnya sudah tahu
pemetaan dari Margoyudan kalo malam diatas jam 11 memang banyak waria bersliweran dan seharusnya tahu kalo warnet SOLONET dari kapan tahun sudah buka 24 jam.
 

Para petugas itu tampaknya agak bingung melihat saya sendirian berdiri di depan pintu dengan tampang ngantuk dan jutek mengamati mereka,  hingga salah satu dari mereka bertanya,

p: ini motor siapa saja mbak?

I: wah ga tahu pak, itu kan parkiran warnet, ya pastinya yang ke warnet lah lah ya jelas to wong warnetnya 24 jam.

Salah satu orang disana mencoba menganalisa situasi dan menunjuk pintu warnet SOLONET yang masih terbuka.
Saya kembali menutup pintu kantor dan mencoba kemabli tidur, tapi tak bisa, suara waria waria yang berceloteh, bertanya pada petugas parkiran sambil mengambil motor hingga subuh masih saja berlangsung.

Menjadi peka kadang tidak enak, karena dalam kondisi tidur antena kita masih "on" dan suara sekecil apapun atau energi apapun yang melintas pasti akan terdeteksi

Dua rumah tetangga sebelah ga ada yang keluar rumah mungkin masih pada sibuk menyiapkan sahur atau mungkin juga cuek bebek tapi kalo saya sih wajib pasang tampang jutek secara itu dini hari dan berisik pula.
 

Untung bukan semacam laskar FPI gitu, kalo yang bikin ribut semalam semacam itu saya pasti lebih jutek dan pasti ngomyang.

Saat berbaring saya merenung dan terngiang suara melas si MELINDA yang memohon agar tidak ditangkap. Saya jadi berfikir, apakah benar cara kita memperlakukan mereka ini? lalu bagaimana dengan para pengguna jasa mereka.

Seperti halnya banyak gadis remaja yang menjadi PSK yg saat ini trend disebut KIMCIL ditangkapi dan diberi ganjaran lalu para pengguna jasa
PSK ini melenggang bebas mencari mangsa mangsa yang lain, apakah ini adil?
Keberadaan mereka tentunya juga karena adanya permintaan pasar alias DEMAND dalam ilmu akuntansi, bila tidak ada permintaan untuk apa kita menyediakan jasa.


Secara lebih mendalam menggelitik saya untuk menggali para waria ini secara metafisika, ini adalah PR, besok akan diskusikan saja dengan "Bapak".