Thursday, November 28, 2013

"V" inspirasi bebas dari rasa takut


Sudah lama tidak menulis, namun film V for Vendeta tadi malam mengusik bilik ingatan saya tentang sesuatu yang melekat dalam hidup saya dua tahun belakangan ini.

Saya lebih tertarik membahas karakter Ivie, seorang gadis yang kehilangan keluarganya dan menjadi pribadi biasa saja tanpa sebuah idealisme.Namun takdir membawanya pada sebuah pengalaman yang mengerikan, ditangkap,digunduli dan diinterogasi, dikurung dalam sel kecil yang lembab tanpa tempattidur dan pakaian yang sangat tidak mampu memberikan kenyamanan dalam cuaca yang cukup dingin. 

Sungguh suatu penjara yang sangat tidak manusiawi, bahkan tikuspun tidak mau makan ransum Ivie.

Dalam sebuah lubang tikus dia menemukan catatan harian seseorang yang bertahan hidup dengan semangat yang luar biasa. Catatan yang ditulis pada sebuah kertas toilet. 
Sebuah semangat yang luar biasa yang dituangkan pada kertas itu yang akhirnya membuat Ivie terbakar semangat hidupnya dan mempunyai kekuatan untuk membuat sebuah pilihan hidup.

Memilih “mati”daripada menyerahkan hidupnya dalam sketsa orang lain. 

Pilihan “mati” sungguh sangat ekstrim bagi gadis seperti dia tapi dia ingin bebas dari rasa takut yang memenjarakannya selama ini, dia berani mengambil keputusan untuk suatu hal yang dia yakini kebenarannya.

Saat dia sudah bebas dari rasa takutnya dia merasakan tetesan air hujan menjadi begitu berarti dalam hidupnya dia bisa memahami “ adaTuhan di dalam hujan”, kalimat sederhana namun penuh makna, pernahkah kamu merasa begitu bebas dari rasa takut dan merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupmu? Sudahkah kamu mengenal Tuhan? Dan tahu tujuan hidupmu?


Selama dua tahun ini saya membuat sebuah keputusan besar melangkah belajar metafisika untuk lebih mengenal AKU dan SEMESTA. 
Banyak dukungan tapi juga banyak cibiran dan olokan (yang ga berani beropini di depan saya paling menghujat dalam hati). Selama dua tahun mereka menilai saya dari pencapain material, wkkkkkkk, salah kaprah kan padahal pada prinsipnya saya punya pemikiran bahwa kecerdasan SPIRITUAL adalah yang nomor satu. 
Pencapain spiritual tertinggi bagi saya adalah mampu mempersiapkan “kepulangan” kita pada semesta yang memberi kita hidup.

Emang ga butuh materi? Butuh dung, tapi materi itu adalah “lambaraning urip” (sarana hidup), boleh ga orang yang punya kecerdasan spiritual berlimpah materinya, boleh saja, itu semua tergantung pada pilihan hidup dan “laku” (tindakan pengeololaan diri) yang dilakukannya.

Trus apa hubungannya karakter Ivie dengan aku? Hubungannya bahwa kita telah mencapai kebebasan dari rasa takut, takut akan “kematian” dan berani membuat pilihan. Kematian bagiku bukan hanya sekedar tidak hidup didunia, tapi matinya semangat hidup, matinya kreatifitas dan matinya impian-impian besar dalam hidupku.

Aku telah merasakan adanya Tuhan di dalam hujan, terlebih lagi merasakan energi-energi tak kasat mata ada disekitar kita, hanya belum ada tehnologi yang memadahi untukmenjalin komunikasi dengan mereka, mereka juga ada karena sebagai bagian dari semesta, jadi hendaknya kita juga menghargai mereka.

Bahkan misa minggu pagi kemarin tanggal 24 November 2013 di St.Paulus Kleca, ada doa yang tidak biasa,ada baris kalimat doa yang menyebutkan tentang mahluk-mahluk yang tidak terlihat. Hal ini seperti tradisi dalam Dharma Kaluhuran bahwa kita juga hendaknya mendoakan agar semua mahluk tak terkecuali yang tidak tampak matajuga mengalami kebahagiaan.

Bukankah tujuan hidup itu untuk bahagia? Betul tidak? Kalau betul maka saatnya membebaskan dirimu dari rasa takut dan berani membuat pilihan,sesulit apapun pilihan hidup itu bila tujuannya mulia kita akan menemukan Tuhan di dalam hujan.

Aku menulis ini untuk semua pribadi yang mampu menghargai HIDUP, SEMESTA dan IMPIAN

Semoga semua mahluk berbahagia.

Rahayu –Sagung Dumadi-Berkah dalem


Sala-29 Nov 2013- 8:30

(gambar dari : www.englismoviez.com)

Saturday, July 20, 2013

Insiden MELINDA si WARIA

Gara gara insiden penangkapan waria bernama MELINDA tadi pagi dini hari sekitar jan 02.15 di parkiran SOLONET depan kantor saya, jadi ga bisa tidur nyenyak.

Banyak suara dan motor wira-wiri bikin kegi. Saya terbangun karena suara berisik di parkiran mendengar ada suara waria ditanya oleh seseorang dan waria itu merengek hampir menangis, namun saat saya keluar tidak ada lagi si waria itu entah dibawa kemana dia, yang saya lihat hanya segerombolan laki-laki tapi tanpa pakaian dinas sedang berkumpul di area parkiran sambil mengamati motor-motor yang banyak di parkir.


Dengan wajah ngantuk dan agak jutek saya berdiri di depan pintu kantor mengamati mereka, sebagai sinyal saya merasa ternganggu dengan mereka. Anehnya dari bentuk fisik saya tidak yakin semua adalah petugas kepolisian dan kalo mereka aparat yang sering patroli seharusnya sudah tahu
pemetaan dari Margoyudan kalo malam diatas jam 11 memang banyak waria bersliweran dan seharusnya tahu kalo warnet SOLONET dari kapan tahun sudah buka 24 jam.
 

Para petugas itu tampaknya agak bingung melihat saya sendirian berdiri di depan pintu dengan tampang ngantuk dan jutek mengamati mereka,  hingga salah satu dari mereka bertanya,

p: ini motor siapa saja mbak?

I: wah ga tahu pak, itu kan parkiran warnet, ya pastinya yang ke warnet lah lah ya jelas to wong warnetnya 24 jam.

Salah satu orang disana mencoba menganalisa situasi dan menunjuk pintu warnet SOLONET yang masih terbuka.
Saya kembali menutup pintu kantor dan mencoba kemabli tidur, tapi tak bisa, suara waria waria yang berceloteh, bertanya pada petugas parkiran sambil mengambil motor hingga subuh masih saja berlangsung.

Menjadi peka kadang tidak enak, karena dalam kondisi tidur antena kita masih "on" dan suara sekecil apapun atau energi apapun yang melintas pasti akan terdeteksi

Dua rumah tetangga sebelah ga ada yang keluar rumah mungkin masih pada sibuk menyiapkan sahur atau mungkin juga cuek bebek tapi kalo saya sih wajib pasang tampang jutek secara itu dini hari dan berisik pula.
 

Untung bukan semacam laskar FPI gitu, kalo yang bikin ribut semalam semacam itu saya pasti lebih jutek dan pasti ngomyang.

Saat berbaring saya merenung dan terngiang suara melas si MELINDA yang memohon agar tidak ditangkap. Saya jadi berfikir, apakah benar cara kita memperlakukan mereka ini? lalu bagaimana dengan para pengguna jasa mereka.

Seperti halnya banyak gadis remaja yang menjadi PSK yg saat ini trend disebut KIMCIL ditangkapi dan diberi ganjaran lalu para pengguna jasa
PSK ini melenggang bebas mencari mangsa mangsa yang lain, apakah ini adil?
Keberadaan mereka tentunya juga karena adanya permintaan pasar alias DEMAND dalam ilmu akuntansi, bila tidak ada permintaan untuk apa kita menyediakan jasa.


Secara lebih mendalam menggelitik saya untuk menggali para waria ini secara metafisika, ini adalah PR, besok akan diskusikan saja dengan "Bapak".

Wednesday, April 3, 2013

TRIP TO HONGKONG : DAY-1



Day 1 : 25 januari 2013 .
Hari ini dada saya berdebar karena sangat bersemangat untuk jalan jalan ke Hongkong bersama para pemenang the Shining 30 dan Brands Bird’s Nest.

Trip ini adalah sebagai hadiah dari event Brands Birdnest bersama Fimela yang diseleggarakan pada tanggal 11 Nopember 2012 yang lalu.
Saya berangkat dari Solo dengan pesawat Lion JT-539 jam 18.49 dan tiba di Jakarta tepat waktu, sesampai di bandara saya dihubungi oleh Randy dari Fimela untuk menuju terminal pemberangkatan.


Penerbangan kami ke Hongkong dengan pesawat Garuda GA-876, jam 23.45. Saya, Bunga Mega, Agnesyah Budiyanti (Manager Brands Bird’s Nest) menanti Brand Ambassador Brands Bird’s Nest ,Imelda Fransiska di sebuah vip lounge. Saya membawa “Serabi” Solo, khusus memenuhi request Bunga Mega, Serabi Notosuman. Ternyata masih enak lo ga basi padahal saya belinya jam 2 siang, semua pada antusias menyantap sajian khas Solo ini.
Akhirnya, Imelda Fransisca datang juga, kemudian kami menuju ke ruang tunggu untuk menanti pemberangakatan. Saya terpaksa merelakan sebotol air mineral saat melewati pemeriksaan saya lupa kalo ga boleh bawa air hand carry tapi karena waktu pemeriksaan masih ada bunyi “tit tit” he hehe terpaksa deh harus lepas sepatu juga.

Pesawat kami terbang juga menuju Hongkong dengan mulus, Puji Tuhan cuaca cukup baik sehingga penerbangan kami tepat waktu.  Dalam perjalanan Bunga Mega dan Agnes bisa tertidur dengan nyaman dan saya tidak bisa memejamkan mata akhirnya cuma mengotak atik layar di depan saya dan ada yang lucu ini ternyata di ada lagunya Bang Roma lo.
 
Sarapan pagi dipesawat jam 04.04 hoammmmm masih ngantuk tapi makan dulu deh daripada nanti kelaparan.