Saturday, May 9, 2009

Rela jadi komoditas ekspor negara untuk.......

Jumat, 8 Mei 2009 jam 0:26


Diruang sebelah masih terdengar mas Ari dan teman-temannya berlatih bahasa Korea untuk ujian mereka besok.

Mas Ari adalah saudara sepupuku dari Banjarnegara, dia dan teman-temannya mau ikut tes recruitmen untuk kerja di Korea.

Aku sempat ngobrol sama dia kenapa begitu banyak recruitment untuk kerja di Luar Negri di Indonesia ini, yang pasti kita ini masih punya budaya nrimo, karena dengan gaji yang sebenarnya dibawah market Negara yang membutuhkan tenaga kerja untuk industri padat karya ato jasa bagi kita nominal yang mereka tawarkan cukuplah tinggi bagi kita.

Bayangkan saja kalo gaji UMK di Boyolali kemarin sudah 718.500 tentunya sangatlah jauh dengan hasil yang akan mereka bawa pulang nantinya.

Rela jauh merantau di negri orang, meninggalkan keluarga untuk mempunya penghasilan yang tinggi dan mungkin mengumpulkan modal untuk buka usaha di Tanah Kelahiran.

Hati kecilku sedih karena istri mas Ari sudah sejak beberapa tahun lalu sudah jadi TKI juga di Taiwan sejak anak mereka berusia sekitar 7 bulan.

Tawaran seperti ini pun pernah mampir ke aku saat awal Arka lahir, kata orang dengan kemahiranku berbasa Inggris akan lebih mudah jadi Nany.
Ah masa sih merantau ke negri orang mengasuh anak orang lain dan meninggalkan anak kita, TIDAK!!!

Aku percaya kalo Tuhan memberikan kehidupan untukku pastinya memberikan sarana dan prasarana untuk hidupku.
Dengan apa yang kumiliki saat ini pastinya akan ada saatnya aku menemukan yang terbaik
.
Walo sekarang jobless aku keep fight aja ha ha ha ha ha, walo kadang tuh sering binun bin pusyingggg ala peggy....ragu atau kawatir bespk bisa beli susu ga ya he he he he.........tapi koq ya selalu ada hal yang ajaib datang dan aku pantas mengucapkan "terimakasih Tuhan atas berkatmu hari ini, aku percaya padamu, kedalam tanganMu kuserahkan hidupku".

Tiap mengalami kegundahan godaan untuk bekerja di tempat yang jauh aku selalu ingat satu hal, kesulitan hidupku yang kemarin bias kuatasi dan fasenya telah lewat berarti inipun juga bisa kuatasi dan akan jadi memori, tetap disini saja bersama Arka. Apalagi Arka pan tambah lucu ga ku kuku kuuatttt.........deh kalo harus jauhhhh............

Aku bukannya tidak ga suka jadi TKI, kalo gajinya tinggi dan punya karir yang cemerlang sesuai dengan bidangku sih ga majalah,koran ro komik yang penting "kajen"lah tapi dengan keadaan seperti ini daku prihatin karna kemandulan pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan kurangnya perhatian pada TKI.

SDM Indonesia ini masih jadi komoditi export NKRI. Yang dieksport tuh yang tingkat pendidikannya rendah dan bukan orang skilfull. Makanya teman-teman dari Komnas HAM kemarin sempat bikin acara di Solo tentang Kewajban Negara untuk menyediakan lapangan kerja.

Dengan kebijakan dan kurikulum sekarang ga supportlah mencetak SDM yang berkualitas buktinya tadi pas wedhangan dengan teman dia cerita kalo dia baru saja ketemu wali kelas anak angkatnya dan ibu guru yang ga "educated" memberi info pada temanku untuk tidak kuatir kalo anak angkatnya ga lulus karena sudah dimandatkan semua anak wajib diluluskan. Weksssssssss……oh Tidaxxxxxxxxxxxsssssssss...........

Ya, semoga besok pagi mas Ari dan teman-temannya bisa mengikuti ujian dengan lancar dan mereka bisa diterima bekerja disana demi masa depan yang telah mereka pilih untuk punya kualitas hidup yang lebih baik. Amin……..