Hidup adalah untuk berbakti pada sesama yang Hidup.
Cinta dan Doa adalah dua kekuatan terbesar di jagad raya ini.
Friday, November 14, 2014
Menjelajah WAKTU untuk menemukan kesadaran
Semalam dapat traktiran nonton film Interstellardari salah satu siswa di
EC, aseekkkk deh berasa kembali ke jama pelajaran IPA waktu SMP, penuh dengan
bahasa ilmiah dari teori relativitas, black hole dan bilangan binner yang popular
dengan keunikannya. Diskusi para professor yang begitu ilmiah membuatku tak
berkedip sedikitpun tapi walhasil agak musmet juga sih mengikuti obrolan
mereka. Tapi karena memang suka tentang fisika quantum aku jadi tambah dapat
gambaran lebih jauh tentang dunia yang pararel seperti yang pernah kubaca.
Bagian yang aku suka suka adalah
kesadaran tentang WAKTU yang begitu krusial dalam dimensi fisik apapun. Dunia
ilmiah tentu belum bisa memberikan data yang akurat bagaimana tentang kemampuan
seseorang yang ahli metafisika mampu melakukan perjalanan astral dan mampu
kembali ke dimensi saat ini tanpa melibatkan dimensi fisiknya.Yang menggelitik
memang ada persamaan teori waktu bahwa di dalam dimensi lain itu misal 1 hari
disana adalah 1 tahun disini jadi masih ada kaitannya dengan teori relativitas
ya….dan nenek moyang kita bisa melakukannya tanpa tahu teori keilmiahannya.
Seperi pesan master Shifu :
pecahkan masalah dengan logika tapi bila sudah tak bisa baru dengan metafisika.
Untuk itulah manusia belajar agar mempunyai kesadaran akan kehadiran dimensi
lain yang melekat dalam hidup kita. Secara pribadi bagiku metafisika dalam
beberapa hal sudah melampaui teori yang ilmiah yang sudah diakui dan jadi PR
bagaimanakah menterjemahkannya dalam bahasa ilmiah yang mampu diterima logika.
Mungkin kalo yang sudah nonton film LUCY akan bisa kebayang bilamana manusia
mampu menggunakan kemampuan otaknya 100 % karena secara terori kita baru
menggunakan kemampuan otak kita sekitar 8-10 %.
Adalah perlu kebesaran hati tetap
belajar kebesaran semesta dengan car a tidak ilmiah karena pasti mendapat
sindiran , karena menjangkau yang ilmiah perlu sekolah . Dalam ajaran leluhur yang
pernah saya terima adalah untuk menyadari kehidupan di dimensi lain dan hIdup
berdampingan dengan damai. Bisa jadi mahluk dimensi lain yang belum kita kenal
secara ilmiah tinggal di luar tata surya kita kan. Jadi tetap belajar dan mewariskan
keilmuan ,bagiku adalah pilihan hidup. Apapun diri kita, perintis, penjelajah
atau seorang penjaga , semua mempunyai peran dalam kelangsungan hidup alam
semesta ini. Gunakan WAKTU dengan bijak karena kita tidak bisa mengubah MASA
LALU tapi kita punya kesempatan bernegosiasi dengan ketetapan langit untuk
merubah MASA DEPAN.
No comments:
Post a Comment